Faktor Rendundansi Pada Perancangan Struktur Tahan Gempa
Faktor redundansi merupakan hal yang penting dalam proses perancangan struktur tahan gempa. Hal tersebut dikarenakan faktor redundansi ini berperan dalam memberikan kemungkinan alternatif distribusi beban saat terjadi keruntuhan lokal dari sistem struktur sebelum mencapai keruntuhan total sehingga memberikan waktu dan kesempatan untuk pengguna menyelamatkan diri. Konsep redundansi ini telah diterapkan terutama setelah terjadinya gempa di Kobe, Northidge, dan Turki.

Kerusakan Bangunan Setelah Gempa Kobe 1995
Sumber: japanesestation.com
Di Indonesia, dalam tahapan perancangan struktur oleh konsultan perencana atau ahli struktur, penentuan nilai redundansi diatur dalam SNI 1726-2019. Standar tersebut membahas faktor redundansi dalam pasal 7.3.4. Dalam bahasannya, struktur bangunan dengan kategori desain (KDS) seismik D yang memiliki ketidakberaturan torsi berlebihan harus menggunakan faktor redundansi sebesar 1,3. Sedangkan pada KDS E dan F tidak diizinkan sama sekali terjadi ketidakberaturan torsi berlebihan. Bangunan dengan KDS D, E, dan F tanpa ketidakberaturan torsi berlebihan diizinkan menggunakan faktor redundansi sebesar 1,0 apabila memenuhi salah satu syarat berikut.
1. Masing- masing tingkat yang menahan lebih dari 35% geserr dasar dalam arah yang ditinjau harus sesuai tabel dibawah.
Tabel Syarat Penggunaan Redundansi 1,0

Sumber: SNI 1726-2019
2. Struktur dengan denah beraturan di semua tingkat dengan sistem pemikul gaya seismik terdiri dari paling sedikit dua bentang perimeter pemikul gaya seismik yang merangka pada masing-masing sisi struktur dalam masing-masing arah ortogonal di setiap tingkat yang menahan lebih dari 35 % geser dasar. Jumlah bentang untuk dinding geser harus dihitung sebagai panjang dinding geser dibagi dengan tinggi tingkat atau dua kali panjang dinding geser dibagi dengan tinggi tingkat, hsx, untuk konstruksi rangka ringan.
Ketatnya peraturan terkait penggunaan nilai ini menunjukan bahwa salah satu kunci keberhasilan dalam perancangan struktur tahan gempa oleh ahli atau konsultan struktur adalah terkait ketelitian dalam penentuan faktor redundansi yang digunakan, tentunya menghasilkan desain yang optimal dan tahan gempa.